Pengertian Komnas HAM

Artikel tentang Komnas HAM menjelaskan untuk memperdalam pengetahuan pembaca.

Majas

Berbagai Macam Majas seperti Majas Ironi, Majas Sinisme , Majas Paradoks dan Majas Pertentangan.

Kawih

Artikel Basa Sunda yang menarik untuk menambah pengetahuan ilmu dan melestarikan budaya.

Tips and Trick

Di bagian ini kita akan mendapatkan tips dan trik yang bermanfaat.

Senin, 04 November 2013

Teknik Pernafasan Yang Benar Untuk Lari Jarak Jauh

Olahraga lari adalah salah satu olahraga murah yang begitu mudah dilakukan oleh hampir semua orang. Namun tidak sedikit dari kita yang enggan melakukan olahraga ini karena merasa kesulitan mengatur nafas saat berlari. Untuk menghindari masalah ini, kita harus mengetahui teknik pernafasan yang benar untuk lari jarak jauh sehingga kita tidak merasa kepayahan selama berlari. Dibawah ini akan dijelaskan teknik pernafasan yang benar untuk lari jarak jauh sehingga kita bisa ikut mempraktekkannya sendiri.


TEKNIK PERNAFASAN YANG BENAR UNTUK LARI JARAK JAUH

Kita bernafas menghirup O2 dan mengeluarkan CO2 sebagai hasil proses pernafasan. Apabila banyak terdapat CO2 yang terperangkap di dalam tubuh kita selama berlari, maka kita akan merasa kepayahan, nafas menjadi sesak dan terasa pendek. Hal itulah yang sering terjadi pada orang - orang yang sedang berlari. Oleh karena itu, kita bisa menggunakan eknik pernafasan hirup dan buang dengan perbandingan 3:2. Teknik 3:2 ini berarti kita menarik nafas dan membuang nafas dengan perbandingan interval 3:2. Misal, kita menarik nafas dengan 3x hitungan dan membuang nafas dalam 2x hitungan. Bila kita kesulitan mengingat berapa kali hitungan saat menarik dan membuang nafas, maka kita bisa menggunakan ayunan kaki kanan dan kiri untuk menghitung jumlah tarikan dan buangan nafas.

Misalnya seperti ini:
* Menarik nafas:

Saat kita mengayunkan kaki kiri, kita menarik nafas dan terus menarik nafas sambil kita mengayunkan kaki kanan, dan mengayunkan kaki kiri kembali.

* Membuang nafas:
Melanjutkan aktivitas menarik nafas diatas, saat mengayunkan kaki kiri, itu merupakan saat terakhir kita menarik nafas. Selanjutnya, sambil mengayunkan kaki kanan, kita membuang nafas sampai habis hingga kita mengayunkan kaki kiri.

Keterangan diatas mungkin terlihat sulit untuk dipahami. Namun bila kita segera mempraktekkan saat lari jarak jauh, maka teknik diatas akan terasa mudah. Walaupun mungkin kita tetap merasa kepayahan bernafas bila hitungan antara menarik dan membuang nafas kacau, namun dengan latihan yang rutin, olahraga lari jarak jauh sekalipun akan menjadi menyenangkan untuk dijalani.

Minggu, 04 Agustus 2013

Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca atau dikenal dengan istilah Green House Effect adalah suatu fenomena dimana gelombang pendek radiasi matahari menembus atmosfer dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai premukaan bumi. 

Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang tersebut dipantulkan kembali ke atmosfer. Namun tidak seluruh gelombang yang dipantulkan itu dilepaskan ke angkasa luar. Sebagian gelombang panjang dipantulkan kembali oleh lapisan gas rumah kaca di atmosfer ke permukaan bumi. Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga bumi menjadi semakin panas. Efek rumah kaca itu sendiri terjadi karena naiknya konsentrasi gas CO2 (karbondioksida) dan gas-gas lainnya seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metan (CH4), kloroflourokarbon (CFC) di atmosfir. Kenaikan konsentrasi CO2 itu sendiri disebabkan oleh kenaikan berbagai jenis pembakaran di permukaan bumi seperti pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan bahan-bahan organik lainnya yang melampaui kemampuan permukaan bumi antuk mengabsorpsinya. Bahan-bahan di permukaan bumi yang berperan aktif untuk mengabsorpsi hasil pembakaran tadi ialah tumbuh-tumbuhan, hutan, dan laut.




Kenapa gas-gas ini sering disebut sebagai gas rumah kaca ? 
Salah satu alasannya adalah mekanisme pemanasan ini sama seperti yang terjadi di rumah-rumah kaca yang digunakan untuk perkebunan di negara-negara sub tropika seperti di Eropa dan Amerika Serikat. Biasanya para petani menggunakan rumah kaca di saat musim dingin tiba. Tanaman-tanaman yang ditanam di dalam rumah kaca ini akan tetap hidup dan tidak mati membeku oleh pengaruh musim dingin karena kaca akan menghalangi panas metahari yang masuk dan memantulkan kembali keluar. Rumah kaca ini bisa digunakan untuk pembibitan dan berfungsi untuk menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Rumah kaca ini sendiri sudah ada sejak abad ke-16 di Eropa dan biasa digunakan untuk membudidayakan mawar, lobak, sawi, brokoli, atau tanaman lainnya di musim dingin.
Inilah mengapa sering terjadi kesalah pahaman di antara kita bahwa efek rumah kaca adalah disebabkan oleh adanya rumah-rumah kaca yang terlalu banyak di perkotaan, tapi lebih dikarenakan oleh emisi karbon yang terlalu banyak di angkasa, sehingga menyulitkan panas memantul kembali ke luar angkasa. Gas-gas seperti uap air, karbon dioksida, dan metana berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca, sehingga gas-gas ini dikenal sebagai gas rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Orang yang pertama kali menyingkap fenomena efek rumah kaca ini adalah Jean-Baptise Joseph Foureurer sebagai ahli fisika dan matematika dari Perancis. Penemuan Fourier ini diteruskan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama Svante Arrhenius pada tahun 1896.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C, bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
Meningkatnya gas rumah kaca tersebut dikontribusi oleh hal-hal berikut:
  • Energi : Pemanfaatan berbagai macam bahan bakar fosil atau BBM (bahan bakar minyak) memberi kontribusi besar terhadap naiknya konsentrasi gas rumah kaca, terutama CO2. Kita lihat mayoritas kendaraan bermotor masih menggunakan BBM. Pabrik-pabrik pun juga. Selain BBM, yang paling banyak menghasilkan gas rumah kaca adalah batu bara yang melebihi BBM. Sedangkan pengemisi terbesar adalah industri dan transportasi.
  • Kehutanan : Salah satu fungsi hutan adalah sebagai penyerap emisi gas rumah kaca. Karena hutan dapat mengubah CO2 menjadi O2. Sehingga perusakan hutan akan memberi kontribusi terhadap naiknya emisi gas rumah kaca.
  • Pertanian dan Peternakan Di sektor ini emisi gas rumah kaca dihasilkan dari pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa pertanian dan pembusukan kotoran-kotoran ternak, dan pembakaran sabana. Di sektor pertanian, gas metan (CH4) yang paling banyak dihasilkan.
  • Sampah Sampah adalah salah satu kontributor besar bagi terbentuknya gas metan (CH4), karena aktivitas manusia sehari-hari.
Berkorelasi dengan efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon (apa itu ozon, klik disini) juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu memasuki bumi. Radiasi ultra ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia, memusnahkan kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama pada manusia adalah peningkatan penyakit kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata termasuk kataraks dan juga mungkin akan melemahkan sistem imunisasi badan.
Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti ‘barli’ dan ‘oat’ menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut.
Akibat-akibat akan adanya pemanasan global:
  • Cuaca dan iklim mulai tidak biasa dan tidak teratur
  • Melelehnya gunung-gunung es di kutub yang pada akhirnya akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut sekaligus menaikkan suhu air laut.
  • Suhu global meningkat secara signifikan.
  • Gangguan ekologis dan pergeseran ekosistem, dan lebih parah akan mengalami kepunahan
  • Dapat mengganggu kesehatan manusia dan semakin berkembang penyakit – penyakit ”aneh”
Macam-macam tindakan sederhana yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi pemanasan global, diantaranya:
  • Stop penebangan hutan dan melakukan gerakan penghijauan
  • Kurangi konsumsi BBM
  • Gunakan produk yang ramah lingkungan
  • Kurangi penggunaan/pembelian barang-barang yang terbuat dari plastik karena hampir semua sampah plastik akan menghasilkan gas yang berbahaya ketika dibakar dan dapat mencemarkan lingkungan.
  • hemat dalam pemakaian air dan pemakaian energi listrik.
  • Kurangi penggunaan bahan-bahan yang mengandung aerosol.
  • Sebagai tambahan, Kampanye-kan program gerakan stop global warming! Biar semua orang lebih peduli dengan Bumi kita.

Rabu, 24 Juli 2013

Jenis Makanan Yang Wajib Dihindari Saat Sahur

Mie merupakan makanan sejuta umat, semua orang pernah memakannya.

Apakah Anda memiliki kebiasaan memakan mie saat sahur? Jika ya, maka sebaiknya kebiasaan itu harus dihentikan. Karena menurut beberapa penelitian, mie merupakan makanan yang bisa mengeluarkan asam lambung dan tidak baik dikonsumsi terlalu banyak, apalagi pada saat puasa. Terlebih lagi bagi penderita maag, makan mie tidak baik bagi lambung.

Kita juga sering melihat adanya kombinasi antara mie dan sawi, dengan maksud agar makanannya menjadi sehat karena terdapat sayuran. Ternyata ini juga tidak dianjurkan, karena sawi memiliki kandungan gas yang bisa memicu asam lambung lebih tinggi lagi. Jadi bagi para penderita maag, hindarilah makanan mie dan sawi.

Selain mie dan sawi, makanan lain yang perlu dihindari adalah kol, nangka, pisang ambon, kedondong, dan minuman bersoda.

Makanan yang dianjurkan untuk dimakan pada saat sahur antara lain adalah kentang, brokoli, dan bubur. Selain dapat menetralisir lambung, makanan tersebut bisa memberikan rasa kenyang yang lebih lama.

Di bawah ini terdapat makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari.

1. Kopi, anggur putih, sari buah sitrus, minuman beralkohol 5-20%. Minuman tersebut bisa merangsang pengeluaran asam lambung.

2. Makanan yang mengandung cuka dan pedas karena bisa merusak dinding lambung.

3. Makanan yang sulit dicerna dan makanan berlemak, seperti kue tart, coklat dan keju.

4. Gorengan atau makanan tinggi lemak, karena bisa menyebabkan cairan lambung naik ke kerongkongan.

5. Memakan permen, terutama permen karet.